BPBD Kabupaten Bantul Gelar Pelatihan Keluarga Tanggap Bencana di Kalurahan Caturharjo

Berita 0

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul menggelar Pelatihan Keluarga Tanggap Bencana Alam di Kalurahan Caturharjo, Kapanewon Pandak, selama empat hari, mulai tanggal 6 hingga 9 Oktober 2025, bertempat di Pendopo Kalurahan Caturharjo.

Kegiatan ini merupakan salah satu program Pagu Indikatif Kapanewon (PIK) dari  Kalurahan Caturharjo yang berfokus pada penguatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi potensi bencana di wilayahnya. Pelatihan dibuka secara resmi oleh Lurah Caturharjo, H. Wasdianto, S.Si dan sambutan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Bambang Hudaliyanto, SH., MM mewakili Kepala Pelaksana BPBD Bantul. Pelatihan ini  diikuti oleh kader PKK dan komunitas relawan. Tujuannya adalah membentuk keluarga yang tangguh, siap, dan tanggap terhadap potensi bencana di lingkungan sekitar.

Pada FGD pertama, peserta mendapatkan pengantar mengenai konsep keluarga tanggap bencana serta pentingnya kesiapsiagaan di tingkat rumah tangga. Narasumber dari BPBD Bantul, Aka Luk Luk Firmansyah dan Nur Eta Effendi, memberikan pemahaman dasar mengenai berbagai jenis ancaman bencana yang berpotensi terjadi di wilayah Caturharjo serta langkah awal membangun budaya sadar bencana.

FGD kedua difokuskan pada pemetaan karakteristik ancaman bencana di tingkat lokal. Peserta dibagi ke dalam lima kelompok berdasarkan jenis bencana, yaitu angin kencang, kekeringan, kebakaran, gempa bumi, dan banjir. Masing-masing kelompok mendiskusikan bentuk ancaman, faktor penyebab, serta dampak yang mungkin ditimbulkan. Setelah itu, peserta melaksanakan tugas individu menggambar denah rumah masing-masing untuk memetakan area rawan dan titik aman di lingkungan tempat tinggal mereka.

Pada FGD ketiga, peserta mempelajari materi tentang identifikasi kerentanan, kapasitas, dan risiko lingkungan rumah terhadap bencana gempa bumi. Peserta diajak mengenali potensi bahaya di sekitar tempat tinggal dan menyusun daftar kerentanan serta langkah mitigasi sederhana. Selain itu, narasumber juga memberikan materi tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) keluarga saat terjadi gempa bumi, meliputi penentuan jalur evakuasi, titik kumpul aman, dan persiapan tas siaga bencana.

Sebagai penutup, FGD keempat menghadirkan narasumber dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bantul, yaitu Paryanti dan Miladinea Maharani, dengan materi Penanganan Pertama Gawat Darurat (PPGD). Peserta mendapatkan pengetahuan dasar tentang pertolongan pertama bagi orang awam, termasuk penanganan perdarahan dan luka bakar, serta praktik sederhana cara menolong korban sebelum bantuan medis datang.

Hari terakhir kegiatan pelatihan ditutup oleh Jogoboyo Kalurahan Caturharjo, Wiwid Yoan Fristanto kemudian dilanjutkan sesi foto bersama antara pihak kalurahan, peserta, narasumber, dan tim BPBD Bantul. Melalui pelatihan ini, diharapkan masyarakat Caturharjo mampu menerapkan hasil pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari, sehingga setiap keluarga dapat menjadi garda terdepan dalam upaya pengurangan risiko bencana di tingkat rumah tangga.

(Teks : Reta Salma Adhani, Dokumentasi: Dea Nadia)

author

Author: 

Related Posts

Leave a Reply