Bantul – Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memimpin apel siaga refleksi 9 tahun gempa bumi Bantul, Rabu (27/5/2015), di Lapangan Paseban Bantul. Kegiatan apel siaga dengan tema “membangun kemandirian masyarakat dalam pengurangan risiko bencana untuk mewujudkan desa tangguh bencana” diikuti oleh seluruh komponen penggiat kebencanaan di wilayah Kabupaten Bantul.
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Ir. Tri Budiarto, M.Si, menyampaikan, Indonesia merupakan negara yang besar, dengan potensi sumber daya alam dan manusia yang berlimpah, namun ibarat dua sisi mata uang, antara sumber daya dan ancaman bencana, merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Dengan kondisi ini, mau tidak mau, suka tidak suka, masyarakat harus dapat hidup harmoni, menyelaraskan diri dengan alam dan lingkungan.
Tri Budiarto menambahkan, paska gempa bumi 2006, Bantul terbukti memiliki nilai lebih dibandingkan Kabupaten atau bahkan Provinsi lain, kebersamaan atau gotong royong menjadi sebuah kekuatan yang penting. Namun demikian, harus diimbangi dengan peningkatan kapasitas relawan secara periodik, sebagai bentuk kesiapsiagaan. Bagi masyarakat, penting untuk membangun bangunan tahan gempa dimasa datang. Masyarakat yang tangguh akan menghasilkan sebuah struktur kekuatan yg besar, dan kekuatan yg besar akan mengurangi dampak yg besar, jelasnya.
Dalam apel siaga, selain melaksanakan gelar pasukan yang diikuti oleh seluruh penggiat kebencanaan, juga didemonstrasikan penanganan darurat yang dilakukan secara gabungan, masyarakat, relawan dan unsur pemerintah. (Aka/Foto Fakih)
Rate this article!
Related Posts
Bencana Alam29 April 2016 at 16.58
Semoga seluruh warga Kabupaten Bantul makin tangguh dan siaga dalam menghadapi bencana gempa bumi . Semoga saja makin banyak program-program sesiapsiagaan dari BPBD untuk menguatkan kapasitas mereka.
Salam Siaga,
http://www.ibnurusydy.com