Bantul – Pemerintah Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan, melakukan studi banding di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul dan Desa Tangguh Bencana (Destana) Wonolelo. Kunjungan ini dimaksudkan untuk melihat lebih dekat penerapan program pengurangan risiko bencana berbasis komunitas dan sekolah di Kabupaten Bantul, Kamis (4/6/2015).
Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Tana Toraja Victor Datuan Batara, SH, menjelaskan, Kabupaten Tana Toraja merupakan daerah yang memiliki potensi ancaman bencana, 19 kecamatan berpotensi terjadi bencana alam. Topografi Kabupaten Tana Toraja sebagian besar merupakan daerah pegunungan dan perbukitan yang tanahnya labil. Kondisi inilah yang melatarbelakangi kunjungan ke Kabupaten Bantul, jelasnya.
Menanggapi kunjungan kerja Kabupaten Tana Toraja, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bantul, Drs. Dwi Daryanto, M.Si, memaparkan, Kabupaten Bantul memiliki wilayah perbukitan, yang mana rawan akan bahaya tanah longsor, kajian dan pemetaan daerah rawan sudah dilakukan. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Bantul dan DPRD Kabupaten Bantul menginisiasi munculnya produk-produk hukum berkaitan dengan penanggulangan bencana, paparnya.
Selain berkunjung ke Kantor BPBD Kabupaten Bantul, secara langsung, rombongan kunjungan kerja, kabupaten yang terkenal dengan rumah adat Tongkonan ini, berkunjung dan berdiskusi dengan unsur Destana Wonolelo serta Sekolah Siaga Bencana Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Jejeran, tentang penerapan pengurangan risiko bencana berbasis komunitas dan sekolah. (Aka/foto. Fakih)
Rate this article!
Related Posts
