Bantul – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi Wilayah Indonesia mulai memasuki musim kemarau. Berdasarkan data yang dimiliki BMKG, tanda-tanda masuknya musim kemarau sudah terlihat sejak bulan April yang lalu, dengan mulai berkurangnya intensitas hujan yang turun. BMKG memprediksi, puncak kemarau akan terasa pada bulan September, ketika beberapa bulan sudah tidak turun hujan.
Dengan masuknya musim kemarau, suhu pada siang hari, akan cenderung naik, akibat radiasi sinar matahari yang terpapar langsung ke bumi, tanpa adanya halauan awan. Dan pada malam hari, akan terasa lebih dingin.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Drs. Dwi Daryanto, M.Si, menghimbau, memasuki musim kemarau yang perlu diwaspadai dan perhatian adalah potensi kebakaran hutan ataupun lahan rakyat. Untuk wilayah yang potensial mengalami kekeringan, perlu segera dilaksanakan sosialisasi dan pendataan, terlebih pada lokasi yang berpotensi tinggi terjadinya kebakaran dan kekeringan, terangnya.
Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) BPBD Kabupaten Bantul, pada musim kemarau, kejadian kebakaran lahan cenderung meningkat, disamping itu, beberapa wilayah di Kabupaten Bantul mulai kekurangan pasokan air, seperti Dlingo dan Piyungan. (Aka/foto. dokumen Pusdalops)